Tesis

Penentuan faktor risiko yang mempengaruhi keluhan inkontinensia urine menetap tiga bulan pasca persalinan dengan instrumen the questionnaire for urinary incontinence diagnosis (QUID) = The risk factor associated with persistent post-partum urinary incontinence in three months after delivery by using the questionnaire for urinary incontinence diagnosis (QUID).

TUJUAN: mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya inkontinensia urine menetap tiga bulan pasca persalinan. LATAR BELAKANG: Inkontinensia urine merupakan kondisi yang umum terjadi pada kehamilan dengan prevalensi sekitar 35-67%. Sebagian dari pasien dengan inkontinensia post partum akan mengalami remisi sedangkan 10 %- 30% lainnya akan mengalami inkontinensia urine persisten 3 bulan sesudahnya. Banyak penderita IU menganggap keluhan ini menjadi keluhan yang wajar atau tabu sehingga perempuan-perempuan dengan IU harus hidup dengan konsekuensi ini seumur hidup Konsekuensi dari terjadinya inkontinensia urine adalah pengalaman akan penurunan kualitas hidup yang dapat dinilai dari aktivitas fisik, perjalanan, hubungan sosial dan kesehatan emosional. DESAIN DAN METODE: Penelitian ini dirancang dengan kohort observasional pada bulan Januari sampai Maret 2017 di empat bangsal perawatan pasca persalinan di Jakarta dengan total subjek 249 wanita. Terdapat enam faktor risiko yang dinilai yaitu usia ibu, berat lahir bayi, cara persalinan terakhir, usia kehamilan, indeks massa tubuh, dan paritas. Data mengenai inkontinensia urine diambil dua kali, pasca persalinan dan tiga bulan sesudahnya menggunakan QUID berbahasa Indonesia yang telah tervalidasi. Analisis univariat dan multivariat regresi logistik akan dilakukan untuk menilai faktor risiko yang berhubungan dan akan dipresentasikan dengan adjusted odds ratio s(aORs) dan Interval Kepercayaan (IK) 95% HASIL: Sebanyak 251 wanita yang telah diberikan informasi mengikuti penelitian ini. Prevalensi dari inkontinensia urin yang menetap adalah 12.75%. Prroporsi dari IU tipe tekanan, desakan dan campuran masing-masing adalah19 subjek (7.57%), 8 subjek (3.19%) and 5 subjek (1.99%). Faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya inkontinensia urine menetap adalah usia ibu (aOR 1.09 (95%CI;1.02-1.17)) dan berat lahir bayi (aOR 1.01(95%CI;1.0-1.02)) KESIMPULAN: Prevalensi inkontinensia urine tiga bulan pasca persalinan adalah 12.75%. Usia ibu yang lebih tua dan berat bayi yang lebih besar meningkatkan risiko IU pasca persalianan
Kata Kunci:, inkontinensia urine, post partum, prevalensi, faktor risiko


AIM: the objectives were to determine the prevalence and risk factor associated with persistent post-partum UI three months after delivery BACKGROUND: Urinary incontinence is common in pregnancy condition with 35%-67% of prevalence. Most of the patient will has remission three months after delivery but 10%-30% will be persisted. Many patient feel that this condition is common symptom and taboo. They will live with this consequences along their live. The consequences are bad quality of life, limited physical activities, travelling, social and emotional life. DESIGN AND METHODOLOGY: This research was designed with observational cohort on the January until March 2017 in four obstetric wards in Jakarta including 249 women. There will be six risk factors evaluated; maternal age, baby birth weight, recent mode of delivery, gestational age, BMI and parity. Data about post-partum UI symptom and risk factor would be collected twice at the post-partum period and three months after delivery by using Indonesia version QUID. Univariate and multivariable logistic regression models would be performed to find the association the risk factor and persistent UI and presented with adjusted odd ratios (aORs) and 95% confidence intervals (CI) RESULTS: a total 251 of consenting women obtained this study, the prevalence of persistent post-partum urinary incontinence was 12.75%. Prevalence of stress, urge and mixed urinary incontinence were 19 subjects (7.57%), 8 subjects (3.19%) and 5 subjects (1.99%). The risk factors correlated with three months’ post-partum persistence urinary incontinence were maternal age (aOR 1.09 (95%CI;1.02-1.17)) and baby birth weight (aOR 1.01(95%CI;1.0-1.02)) Conclusion: Older pregnant women and bigger fetal weight increase the risk of persistent UI CONCLUSION: Older pregnant women and bigger fetal weight increase the risk of persistent UI Keywords: Urinary incontinence, post-partum, prevalence, risk factor

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2017
Pengarang

Agrifa Hasiholan Haloho - Nama Orang
Budi Iman Santoso - Nama Orang
Sopiyudin Dahlan - Nama Orang

No. Panggil
T17488fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Obstetri dan Ginekologi.,
Deskripsi Fisik
xv, 65 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T17488FKT17488fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Penentuan faktor risiko yang mempengaruhi keluhan inkontinensia urine menetap tiga bulan pasca persalinan dengan instrumen the questionnaire for urinary incontinence diagnosis (QUID)  = The risk factor associated with persistent post-partum urinary incontinence in three months after delivery by using the questionnaire for urinary incontinence diagnosis (QUID).

Related Collection